Sabtu, 26 Februari 2011

DEMONTRASI LIBYA

Krisis Libya Berdampak Evakuasi Massal. Konflik di Libya yang semakin memanas berdampak luas ke berbagai negara bahkan ke dunia, salah satu dampak yang paling jelas terlihat adalah evakuasi warga berbagai negara yang ada di libya secara massal.

Uni Eropa (UE) sibuk untuk mengevakuasi sekitar 10.000 warganya berada di Libya. Inggris memutuskan untuk mengirim kapal perang, agar 3.500 warganya bisa pulang. Hal sama terjadi dengan Prancis, Spanyol, Serbia, Bulgaria, Rusia dan Belanda.
krisis-libya
Belum lagi Turki yang melayarkan dua kapal nya untuk evakuasi 3.000 warga negaranya yang berada di negara tersebut. Sementara Amerika Serikat (AS) dilaporkan menyewa sebuah ferry untuk tujuan yang sama.
Mengingat ada sekitar 150 ribu warga Asia di Libya untuk bekerja, pejabat Yunani mengumumkan akan membantu evakuasi massal untuk warga china yang berjumlah sekitar 15 ribu. Tak ketinggalan indonesia pun mulai sibuk memproses kepulangan para warga yang ada di libya, lewat pernyataan Kementerian Luar Negeri RI menyatakan, evakuasi akan berlangsung dalam beberapa hari.
Data menyebutkan, ada sekitar 875 tenaga kerja RI di Libya. Sebanyak 550 diantaranya bekerja di sektor formal, 130 pelajar dan sisanya bekerja di sektor informal. Beberapa perusahaan nasional yang mengirimkan pekerja ke Libya antara lain PT Wijaya Karya, PT Pertamina dan PT Medco Energi Internasional.
Selain berdampak pada evakuasi massal warga negara asing, krisis politik di libya yang semakin memanas pun berdampak pada harga Minyak dunia, akibat nya harga minyak terus tertekan akibat kisruh politik di libya tersebut.
Konflik di Libya ini di picu dari permintaan agar pemimpin Libya, Moamer Kadhafi segera turun tahta, semakin membuat kondisi di negara tersebut tambah membara. Aksi demo besar-besaran terjadi dan beberapa kota di Libya telah di kuasai oleh para demonstran.
Aksi demo di libya ternyata lebih berat ketimbang aksi demo menuntut turun nya Hosni Mubarak dari kepemimpinan di Mesir, terbukti pada aksi demo besar-besaran di libya ini dalam 3 hari demo saja telah memakan korban 84 orang tewas. Perkembangan hingga sekarang kabarnya telah tewas sekitar ribuan orang dalam aksi menuntut turun nya Kadhafi di libya.
Banyak nya korban yang jatuh di sebabkan oleh penolakan Khadafi untuk mundur dari kepemimpinan nya, beliau akan terus bertahan dan siap untuk melawan para demonstran yang menentangnya. Khadafi mencoba melawan lewat kekuatan militer yang mendukung nya, helikopter dan pesawat tempur, kadhafi menghadapi gerakan rakyat yang ingin menggulingkannya.
Jika sang pemimpin libya yang sudah memimpin sekitar 41 tahun tidak mau juga untuk mundur setelah di desak oleh banyak pihak bahkan oleh negara, bisa saja ramalan nostradamus tentang pecah nya perang saudara akan terjadi di libya.
Semoga ada titik temu yang damai untuk menyelesaikan krisis di libya ini, agar tidak berlanjut aksi berdarah yang memakan korban tewas dalam jumlah yang semakin banyak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar